Selasa, 20 Maret 2012

LEGENDA DUSUN DAGEN

          Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masing-masing daerah khususnya diIndonesia yang tercinta ini mempunyai sejarah yang menceritakan tentang cerita-cerita yang terjadi dalam peristiwa kehidupan didalam masyarakat. Fenomena ini biasa disebut sebagai ” LEGENDA “. Seperti misalnya diPantai Selatan Pulau Jawa  dihuni seorang penguasa pantai/laut yang dijuluki sebagai Ratu Selatan. Konon katanya Ratu Selatan tersebut pada masa Kerajaan Mataram, Raja Mataram yang berpermaisuri Ratu Selatan itu, Raja pada waktu itu mau beristri lagi dan istri pertama ( Permaisuri Sekarang Ratu Selatan itu ) oleh Raja ( Suaminya ) dikebunkan/dibuang di tengah hutan yang akhirnya membuat kehidupan permaisuri tersebut menjadi frustasi, dan akhirnya membuang dirinya ke laut/pantai selatan yang kemudian menjadi penguasa/ratu pantai selatan.
          Demikian juga halnya dengan cerita masyarakat Dagen-Suruh-Tasikmadu-Karanganyar yang sudah melegenda, konon menurut penelusuran kami yang kami lakukan kepada sesepuh dan kepada tokoh masyarakat yang tau betul tentang Asal-Usul Dusun Dagen, Bahwa Dusun Dagen dimana tempat saya bertempat tinggal/berdomisili sampai sekarang ini selain mempunyai sebuah makam juga mempunyai sebuah Punden. Punden tersebut oleh warga masyarakat Dusun Dagen sampai sekarang ini masih sangat disakralkan karena ditempat itu dibangun pagar tembok dengan bangunan empat persegi, dan ditengahnya ada sebuah pohon beringin yang sangat besar dan usianya sudah ratusan tahun. Ditengah bangunan dengan dipagari tembok tersebut didepan pohon beringin yang besar tersebut juga ada sebuah makam yang berukuran sangat besar, dan panjang yang dipenuhi dengan berbagai sesaji, seperti bunga setaman, kemenyan yang sudah berundak-undak menyerupai candi. Konon ceritanya makam dipunden itu adalah Mbah Ndagi orang yang pertama kali meninggal diDusun Dagen dan kemudian dipundi-pundi, dipercayai oleh warga masyarakat Dusun Dagen untuk memberikan berkah, keselamatan, dan dijauhkan dari segala macam gangguan sehingga senantiasa memberikan keselamatan dan perlindungan pada warga masyarakat Dusun Dagen. Namun itu hanya sebagai sarana yang dipercaya oleh masyarakat, tetapi masyarakat tetap yang utama dan pertama meyakini, dan menyerahkan segala kehidupannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
          Dari cerita sesepuh dan tokoh masyarakat Dusun Dagen tentang keberadaan Punden yang ada makamnya Mbah Ndagi tersebut kemudian oleh masyarakat waktu itu dipakai untuk memberikan nama Dusun yaitu, Dusun Dagen dari asal Ndagi ( Mbah Ndagi ). Demikian dari hasil penelusuran yang kami lakukan kepada sesepuh dan tokoh masyarakat Dusun Dagen. Apabila ada segala sesuatu yang kurang pas mohon maaf. Terima Kasih atas perhatiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar