Rabu, 13 Juni 2012

FZ2H


Hiduplah seorang pemuda yang mengisi  hari-harinya dengan melamun dan menganggurkan diri. Sampai suatu ketika pemuda tersebut mempunyai pemikiran untuk berkelana mencari pekerjaan di kota. Dengan berbekalkan beberapa helai pakaian dan sebuah gitar kesayangannya, pemuda tersebut membulatkan tekatnya untuk pergi berkelana di kota tanpa tahu arah dan tujuannya.

Ronny       : “Emak, aku berangkat ke kota dulu ya, do’akan anakmu ini bias berhasil di kota  nanti ya.”   (sambil bersimpuh).
Emak         : “Iya nak, hati-hati ya di sana. Emakmu akan selalu bersabar menunggu kepulanganmu.”         (terisak-isak, mata berkaca-kaca).
Ronny       : “Insyallah mak, Ronny akan selalu ingat dengan kata-kata emak. Ronny berangkat dulu ya, Assalamu’alaikum.” (pergi meninggalkan rumah sambil melambaikan tangan)
Emak         : “Wa’alaikumussalam wr.wb.”


Dengan berberat hati, Emak Ronny pun melepas anaknya pergi mencari sesuap nasi di kota meskipun belum tahu di mana anaknya akan bernaung.

            Setelah melampaui perjalanan yang cukup jauh, akhirnya pemuda tersebut tiba di kota.

Ronny       : “Subhanallah, ternyata bener ya kata emak di kota itu gedunggnya tinggi-tinggi dan bagus-bagus.” (berdecak kagum).
T. Becak    : “Mau ke mana bro ? naik becak ?”
Ronny       : “Saya ini baru datang dari desa, saya mau cari tempat tinggal yang bagus, bersih, nyaman, tapi murah. Kira-kira di mana ya ?”
T. Becak    : “What ? Hari gini ada yang murah ? Ada harga ada barang, bro.”
Ronny       : “Lha kira-kira yang cocok buat saya di mana, pak ?”
T. Becak    : “Oke, ikut saya. Saya tahu tempatnya.”

             
              Pemuda tersebut diantarkan ke sebuah kos-kosan yang tidak terlalu bagus tetapi cukup bersih dan nyaman untuk seorang pemuda desa yang mempunyai uang pas-pasan seperti Ronny.

T. Becak          : “Sudah sampai bro. Ini dia tempat yang saya maksudkan.” (sambil menunjuk sebuah rumah).
Ronny             : “Wah, ini mah sudah bagus bang. Terima kasih ya bang.” (meninggalkan tukang becak).
T. Becak          : “Bro..Bro..” (melambaikan tangannya ke arah Ronny).
Ronny             : “Ada apa bang ?” (bingung)
T. Becak          : “Bayar dulu dong bro. 20.000 !”
Ronny             : “Oh iya bang, aku lupa hehehe …  tapi kok mahal amat ya ? Uangku cuma 15.800 sama permen satu doang. Mau ?” (menunjukkan isi sakunya).
T. Becak          : “Dasar orang udik. Ya sudah, sini.” (menerima uang dengan sedikit geram).
             
              Tukang becak tersebut pun pergi meninggalkan Ronny sendirian. Sedangkan pemuda tersebut mondar-mandir dan mulai bertanya-tanya siapa pemilik kos-kosan tersebut. Sampai akhirnya dia menemukan pemilik kos-kosan yang ternyata seorang Pak Haji terkemuka dan disegani di lingkungannya.

Ronny                :“Assalamualaikum.”
Pak Haji             : “Waalaikumussalam wr. wb.  Ada perlu apa kiranya anak muda ini kemari ?”
Ronny                : “Begini pak, saya ini baru datang dari desa, saya ingin mencari naungan sementara sekiranay sampai saya bisa mandiri dan bisa mencapai angan saya di kota ini.”
Pak Haji             : “Oh, kebetulan sekali. Kos-kosan saya masih ada kosong satu. Kalau anak muda mau menempatinya silahkan saja. Soal pembayaran tenang saja, kami tidak akan memberi suatu pemaksaan.”
Ronny                : “Terima kasih banyak ya pak. Bapak memang baik, saya akan menerimanya.” (bersalaman)
Pak Haji             : “Sudahlah, saya ikhlas kok.”

              Pemuda tersebut kegirangan. Dalam pemikirannya dia optimis akan mudah mencari pekerjaan di kota ini. Akan tetapi dia salah besar, setelah hampir setiap hari mencari pekerjaan kesana-kemari tak kunjung juga mendapatkan sebuah pekerjaan. Pemuda tersebut mulai frustasi.

              Di suatu sore saat dia sedang melamunkan nasibnya sendirian, dia teringat kejadian siang tadi sewaktu di perempatan lampu merah dia berjumpa dengan seorang pengamen yang kantongnya lumayan penuh dengan uang.

Ronny       : “Wah iya ya, aku kan punya gitar. Kenapa gak aku manfaatin ? Dasar bodoh. ”
                  (pergi ke dalam rumah mengambil gitarnya)

              Keesokan harinya pemuda tersebut mulai mencoba mencari sejumput beras dengan mengamen di perempatan lampu merah. Dugaannya salah lagi, banyak halangan dan rintangan yang dihadapinya. Tetapi dia tetap tegar, pantang menyerah. Halangan dan rintangan coba dia tepiskan.

              Sampai suatu hari perjuangannya tidak sia-sia. Ada seorang produser rekaman music yang tertarik dengan suara dan petikan gitar Ronny.

Produser    : (sambil membuka kaca mobil) “Hai anak muda, siapa namamu ?”
Ronny       : “Ronny, pak. Ada apa ya ?”
Produser    : “Saya punya pekerjaan yang lebih layak buat kamu. Apakah kamu tertarik ?”
Ronny       : “Pekerjaan apa ya pak ?” (kebingungan).
Produser    : “Perkenalkan dahulu, nama saya Anto seorang produser rekaman yang cukup terkemuka di Kota ini. Ini kartu nama saya.(sambil memperlihatkan kartu namanya).
Ronny       : “Oh iya pak, saya mau sekali.” (senyum-senyum kegirangan).
Produser    : “Oke, saya tunggu kamu di kantorku besuk pukul 09.00 tepat.”
Ronny       : “Siap, pak. Tentu besuk saya akan datang.”


              Keesokan harinya pun pemuda tersebut datang sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya. Pemuda itu pun langsung memasuki sebuah kantor dengan fisikly gedungnya tinggi menjulang ke atas dan nampak indah. Kantor tersebut yang diduga Ronny tempat bekerjanya produser yang ditemuinya kemarin.

Ronny              : “Indah sekali, tidak salah lagi pasti ini kantornya. Itu ada tulisannya “R2WA Production.”
                        “Benar ini kantornya pak Anto ?”
Resepsionis     : “Iya, benar sekali. Ada yang bisa saya bantu ?”
Ronny             : “Begini, kemarin saya sudah janjian dengan pak Anto untuk bertemu di sini. Saya bisa bertemu dengan pak Antonya sekarang ?”
Resepsionis     : “oh, tentu saja. Pak Anto sudah menunggu anda di ruangannya.”
Ronny             : “Terima kasih mbak.”
Resepsionis     : “Tentu, pak.”

  Setelah ditunjukkan ruangan pak Anto seorang produser yang ditemuinya kemarin, langsung saja Ronny berbincang-bincang dengan produser tersebut.

Ronny             : “Selamat siang, pak.”
Produser          : “Selamat siang. Oh ya, kamu yang kemaren itu kan ? silahkan duduk.”
Ronny             : “Terima kasih, pak.”
Produser          : “Langsung saja, begini, saya bermaksud untuk menjadi label dirimu. Saya menawari kontrak selama 2 tahun bersama anda untuk memproduksi karya musik. Anda setuju ?. Untuk masalah gaji bisa dibicarakan lagi.”
Ronny             : “Bapak gak bercanda kan ? apa bapak sudah yakin ?”
Produser          : “Tentu saja, saya tidak salah pilih lagi.”
Ronny             : “Baiklah, saya mau pak.”

              Setelah menandatangani kontrak kerja dan surat-surat lainnya, kedua belah pihak tersebut resmi bekerja sama.
             
              Bertahun-tahun Ronny bekerja sebagai penyanyi di R2WA Production, dia berubah dari  pemuda tanpa harapan berubah menjadi seorang pemuda yang sukses. Hal ini membuktikan bahwa di dunia ini tidak ada hal yang tidak mungkin dilakukan, asalkan didasari dengan niat tulus ikhlas untuk beribadah dan dibantu do’a dari orang tua, percaya dan yakinlah kita  akan di beri kemudahan untuk menggapai angan dan cita-cita yang kita impikan. AMIN.

SEKIAN & TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar